Korang Bandung- Wacana reaktivasi Bandara Husein Sastranegara kembali mencuat setelah Wali Kota Bandung M. Farhan mengkritik beban operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang mencapai Rp60 miliar per tahun.
Rp60 Miliar/Tahun untuk Kertajati: Beban atau Investasi?
Farhan mengapresiasi komitmen Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengoptimalkan Kertajati.
“Sejak Februari, saya intensif diskusi dengan Pak Gubernur. Ada niat baik mengembangkan Kertajati, tapi kini terlihat ‘kepepet’ dengan beban ini,” ujar Farhan, diselingi bahasa Sunda untuk menekankan keprihatinannya.
Baca Juga : PGRI Bandung Barat Siap Hadapi Tantangan Pendidikan Modern
Farhan mengusulkan reaktivasi Bandara Husein sebagai solusi, tetapi mendapat tentangan. Beberapa pihak menilai wacana ini hanya “memanjakan warga Bandung” yang enggan terbang dari Kertajati.
“Saya bilang, ‘Mending pakai Husein’. Eh, malah ada usul ekstrem: tutup Halim! Itu kan tidak realistis,” sindir Farhan, menyebut bandara di Jakarta Timur itu justru diuntungkan oleh penutupan Husein.
Dampak Pariwisata: Bandung Kehilangan Pasar
Menurut Farhan, penutupan Husein telah:
-
Memangkas kunjungan wisatawan ke Bandung.
-
Mengalihkan pendapatan ke Jakarta (via Halim) dan bandara luar Jabar.
-
Menyulitkan pasar utama penerbangan yang sebenarnya ada di Bandung.
“Logikanya sederhana: Bandara Bandung ditutup, tapi pasar terbesar ada di sini. Ini common sense!” tegasnya.
Penelitian vs. Urgensi: Haruskah Husein Dibuka Kembali?
Farhan menyadari reaktivasi Husein butuh kajian mendalam, tetapi ia bersikeras:
✔ Husein bisa langsung menggerakkan pariwisata Bandung Raya.
✔ Bandara ini lebih efisien untuk rute domestik dan regional.
“Pemprov dan pusat harus punya grand design jelas untuk Kertajati. Tapi untuk Kota Bandung, solusinya satu: buka kembali Husein!” tegas Farhan.
Analisis Ekonomi: Mana yang Lebih Menguntungkan?
-
Biaya Operasional Husein: Diperkirakan Rp30-40 miliar/tahun (lebih rendah dari Kertajati).
-
Dampak Multipikasi: Pariwisata Bandung bisa tumbuh 15-20% jika akses udara lancar.
Apa Kata Para Ahli?
Dr. Arief Budiman (Ekonom Transportasi Unpad):
“Husein dan Kertajati bisa berjalan beriringan. Husein untuk short-haul, Kertajati untuk long-haul. Sinergi ini justru menguntungkan Jabar.”
Aksi Warga Bandung: Petisi Dukungan Reaktivasi
Warga mengeluh:
-
Waktu tempuh ke Kertajati (2-3 jam) terlalu lama.
-
Biaya transportasi ke bandara membengkak.
Tokoh Masyarakat Desak Solusi Cepat
Koalisi LSM Bandung Raya akan menggelar aksi damai:
Tanggal: 20 Juni 2025
Lokasi: Gedung Sate
Tuntutan:
-
Segera aktifkan Husein untuk penerbangan komersial
-
Tetap kembangkan Kertajati sebagai bandara kargo & internasional
-
Buat skema subsidi transportasi Bandung-Kertajati
“Kami ingin Gubernur mendengar suara rakyat kecil yang kesulitan ke Kertajati,” kata Ketua Aliansi, Dedi Supriyadi.
Analisis Ekonomi: Dampak Positif Buka Husein
Para ekonom memprediksi:
-
Pertumbuhan ekonomi Bandung bisa naik 1,5-2%
-
Lapangan kerja baru terbuka untuk 5.000 tenaga lokal
“Setiap 1 juta penumpang bandara bisa ciptakan multiplier effect Rp800 miliar,” papar Dr. Rina Nugraha, ekonom Unpad.
Langkah Selanjutnya
-
Pemkot Bandung akan serahkan proposal resmi ke Pemprov
-
DPRD Jabar siap gelar rapat dengar pendapat khusus