Tangis Bobotoh Pecah: Nugraha Meninggal Usai Jatuh dari Jembatan Saat Konvoi Juara Persib
Koran Bandung- Nugraha (20th), salah satu suporter fanatik Persib Bandung, menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat malam, 6 Juni 2025, setelah menjalani perawatan intensif selama dua pekan di RS Hasan Sadikin Bandung. Ia meninggal dunia akibat luka serius yang dideritanya setelah terjatuh dari Jembatan Pasupati dalam konvoi perayaan gelar juara Persib pada Sabtu, 24 Mei 2025.
Suasana haru menyelimuti rumah duka di kawasan Bandung.
Keluarga, tetangga, hingga rekan-rekan sesama Bobotoh terus berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa. Di tengah suasana pilu, sang istri, Intan Nuraeni (20), tampak tegar meski kesedihan jelas terpancar dari wajahnya. Ia menceritakan bagaimana perjuangan sang suami di rumah sakit berlangsung dengan penuh harap dan doa, namun berakhir dengan perpisahan menyakitkan.
“Sejak hari pertama masuk rumah sakit, kondisinya sudah kritis. Luka di kepala kirinya cukup parah, kemudian rusuk kirinya patah, dan ginjalnya juga mengalami trauma. Dokter sampai harus cuci darah dan pasang alat bantu napas karena kondisinya terus memburuk,” ungkap Intan, Minggu (8/6/2025).
Intan menambahkan, sempat ada harapan ketika kondisi Nugraha sedikit membaik. Ia dipindahkan dari ruang ICU ke HCU, namun hanya bertahan sebentar sebelum akhirnya menurun drastis dan meninggal dunia sekitar pukul 22.30 WIB.
Baca Juga : Kota Bandung Berkomitmen : Insinerator Siap Hadir untuk Lingkungan Lebih Bersih
Kabar duka ini pun sampai ke manajemen Persib Bandung. Head of Communications PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhi Pratama, menyampaikan ucapan belasungkawa mewakili seluruh tim dan jajaran klub. Ia menyebutkan bahwa Persib sangat kehilangan salah satu pendukung setianya.
“Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya saudara kita, Nugraha. Kami menghargai kecintaan dan loyalitasnya kepada Persib. Ada rencana dari manajemen untuk mengunjungi rumah duka dan menyampaikan langsung rasa belasungkawa serta memberikan santunan kepada keluarga,” ujar Adhi saat dikonfirmasi, Senin (9/6/2025).
Manajemen Persib dijadwalkan akan melayat ke rumah duka pada Rabu, 11 Juni 2025. Selain memberikan santunan, kunjungan ini menjadi bentuk penghormatan terakhir bagi sosok Nugraha yang telah menjadi bagian dari perjalanan Persib meraih kejayaan musim ini.
Peristiwa tragis ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pihak, baik suporter, pihak keamanan, maupun panitia pelaksana, akan perlunya pengawasan ketat dan sistem pengamanan yang lebih baik dalam setiap bentuk perayaan massal, terutama yang melibatkan kerumunan besar di ruang publik.
Euforia kemenangan memang menyatukan semangat dan cinta ribuan bahkan jutaan Bobotoh
Namun keselamatan tetap harus menjadi prioritas utama. Kejadian ini mengajarkan bahwa perayaan tak seharusnya membawa kehilangan.
“Jangan sampai kejadian ini terulang kembali. Kita semua harus belajar, bahwa keselamatan dan nyawa jauh lebih berharga dari segala bentuk perayaan. Nugraha sudah berjuang demi klub yang ia cintai, kini tugas kita semua untuk memastikan tidak ada lagi Bobotoh lain yang harus kehilangan nyawa karena kelalaian,” ucap salah satu rekan Nugraha yang ikut dalam konvoi saat itu.
Kini, nama Nugraha akan selalu dikenang di hati para Bobotoh sebagai pahlawan tribun sejati. Semangatnya untuk mendukung Persib hingga akhir hayat menjadi simbol kecintaan yang luar biasa. Semoga kepergian Nugraha menjadi pemantik perubahan agar setiap perayaan tak lagi menelan korban jiwa.
Selamat jalan, Nugraha. Doa ribuan Bobotoh akan selalu menyertaimu. Maung Bandung telah kehilangan satu dari sekian banyak pejuang sejatinya, namun semangatmu akan tetap hidup di setiap nyanyian, yel-yel, dan langkah kaki menuju stadion.