Skintific
Skintific
Skintific Skintific Skintific

Portugis Ternyata Mirip Bahasa Indonesia, Ini Buktinya

Skintific

Bandung – Portugis Ternyata Mirip Tidak banyak yang tahu bahwa Bahasa Portugis memiliki banyak kemiripan dengan Bahasa Indonesia. Meski berasal dari benua dan rumpun bahasa yang berbeda, keduanya ternyata saling bersinggungan dalam sejarah.

Hal ini terutama disebabkan oleh kolonialisme Portugis di Nusantara pada abad ke-16. Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang datang dan menjalin hubungan dagang dengan kerajaan-kerajaan lokal di Indonesia.

Skintific

Pada tahun 1511, Portugis berhasil merebut Malaka dan menjadikannya pusat perdagangan utama mereka di Asia Tenggara. Sejak saat itu, mereka mulai menyebarkan bahasa dan budaya ke wilayah-wilayah Nusantara.

Sejumlah kata-kata yang kita anggap “asli Indonesia” ternyata berasal dari Bahasa Portugis. Contohnya: meja (mesa), gereja (igreja), dan mentega (manteiga).

Portugis Ternyata Mirip
Portugis Ternyata Mirip

 

Baca Juga : Trump Jelang Bertemu Zelensky: Tak Ada Ukraina Masuk NATO

Kata “bendera” juga berasal dari bahasa Portugis, yaitu “bandeira”. Ini menunjukkan bahwa simbol negara seperti bendera pun berasal dari pengaruh luar.

Kata “sabun” berasal dari kata Portugis “sabão”. Sementara itu, “jendela” berasal dari kata “janela”.

Bahasa Portugis juga memengaruhi kata-kata lain seperti boneka (boneca), kemeja (camisa), dan sepatu (sapato).

Bahkan alat-alat musik pun terpengaruh, misalnya “gitar” dari “guitarra”, dan “biola” dari “viola”.

Kemiripan ini bukan hanya terbatas pada kosakata benda, tetapi juga pada konsep-konsep abstrak seperti “natal” (yang berasal dari kata Portugis untuk kelahiran: natal, dan juga digunakan untuk hari raya Kristen).

Dalam sistem kepercayaan, kata seperti “gereja” dan “pastur” juga merupakan warisan Portugis dalam konteks penyebaran agama Katolik.

Bahasa Portugis sendiri merupakan bagian dari rumpun Romance yang berakar dari Latin. Sedangkan Bahasa Indonesia berasal dari rumpun Austronesia.

Meski berbeda rumpun, kontak budaya melalui penjajahan dan perdagangan menyebabkan banyak pertukaran linguistik yang bertahan hingga kini.

Di Ambon, misalnya, pengaruh Portugis sangat kental. Banyak lagu-lagu rakyat dan nama keluarga Ambon yang berasal dari Portugis, seperti Da Costa, De Fretes, dan Ferreira.

Bahkan hingga kini, di Maluku dan Flores masih banyak komunitas Katolik yang mempertahankan tradisi bernuansa Portugis, termasuk penggunaan kata-kata asing dalam liturgi dan kehidupan sehari-hari.

Banyak orang Timor Leste yang dapat berbicara Bahasa Indonesia dan Portugis secara bersamaan, menciptakan dinamika linguistik yang unik.

Skintific