Bandung – Petugas Evakuasi Mercy Dalam tragedi menggemparkan, Mercy, salah satu santri Ponpes Al Khoziny, ditemukan dalam kondisi ringsek di antara reruntuhan bangunan setelah insiden ambruknya salah satu bangunan pondok pesantren tersebut.
Petugas evakuasi segera menuju lokasi, berusaha menjangkau setiap celah antara puing beton untuk mencari tanda-tanda kehidupan.
Suasana di area pondok menjadi kacau dan haru: tangisan keluarga, debu yang menebal, dan kepulan asap tipis menyelimuti lokasi kejadian.
Salah seorang petugas, setelah berkoordinasi dengan tim medis, memeriksa denyut nadi Mercy sebelum menariknya perlahan dari reruntuhan.
Evakuasi Mercy memerlukan kehati-hatian tinggi karena struktur bangunan yang tersisa masih belum stabil.
Baca Juga : Trump Minta Israel Setop Gempur Gaza Sebut Hamas Siap Damai
Beberapa petugas menggunakan alat pemotong besi dan perata beton agar potongan reruntuhan dapat dibuka dengan aman.
Dalam proses itu, suara alat berat dan dentuman suara potongan besi memenuhi udara, menambah ketegangan bagi semua yang terlibat.
Meskipun cedera parah, Mercy tampak menunjukkan respons ketika petugas menyentuh tangannya dan memanggil namanya dengan lembut.
Langkah demi langkah, petugas perlahan-lahan mengangkat batu dan kepingan beton sekitar bagian tubuh Mercy.
Beberapa santri dan warga sekitar menyaksikan proses evakuasi dari jarak aman, sebagian menangis menyaksikan penderitaan korban.
Tim evakuasi pun memutuskan untuk menggunakan tandu fleksibel agar Mercy dapat dievakuasi tanpa memicu cedera tambahan.
Di samping tim utama, sejumlah relawan membawa air minum, kain, dan tenaga ekstra untuk membantu jika diperlukan.
Seorang petugas memimpin koordinasi agar setiap gerakan dilakukan selaras supaya reruntuhan tidak bergeser secara tiba-tiba.
Kemudian, Mercy akhirnya dilepaskan dari kepungan reruntuhan dan diletakkan dengan hati‑hati di tandu.
Tim medis segera memeriksa kondisi Mercy: mendeteksi cedera patah tulang, luka terbuka, dan memeriksa jalan napasnya.
Seorang dokter yang tiba di lokasi langsung menginstruksikan tindakan sementara seperti pemberian oksigen dan perawatan awal terhadap luka.
Ambulans kemudian disiapkan sedekat mungkin dengan lokasi evakuasi agar waktu transportasi bisa.
